Sejak kecil saya sekolah di SD KAL-KUL 1, saya duduk di kelas 3 SD. Beberapa hari saya merasa saya tidak betah dengan sekolah ini semua teman-teman tidak suka denganku dan akhirnya saya memutuskan untuk pindah sekolah dan akhirnya saya pinadah sekolah di Darunnajah Cipining Cigudeg Bogor.
Sejak saya pindah sekolah saya menemukan banyak teman ada yang bertempat tinggal di luar pondok dan ada juga yang di dalam pondok. Tetapi saya lebih senang dengan teman teman luar pondok, dia selalu mengerti perasaanku dia juga selalu memberi rambutan, cempedak, dan durian karena saya selalu memberi dia baju bekas saying baju masih bagus di buang lebih baik kukasihkan ke teman saya. Memang temanku ini tidak mampu rumah saja juga geribik di ibaratkan tidak bagus. Semua itu saya tidak memandang mana yang kaya dan mana yang miskin semuanya itu sama bagiku teman sangat berarti dari apa pun.
Di sana saya selalu di ejek sama teman Sanlik dan Santri-santri yang lainnya, dan akhirnya saya tidur di rumah kakak saya yang bekerja sebagai guru, semua itu tidak gampang yang kamu perkirakan saya pada hal saya tidur di rumah kakak tapi saya juga ikut kegoatan di pesantren seperti sholat bersama-sama, mengaji, muhadhoroh / kegiatan pentas seni yang di laksanakan setiap malam minggu, piket dan kegiatan lainnya yang di sanlik. Semua itu saya tidak lupa dengan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengambil air di aula namanya air Ultraviolet air yang langsung diminum dari sumber mata air pergunungan dll.
Semua itu kujalani dengan senang tetapi banyak teman yang tidak suka denganku ada yang syirik, ada yang mau berteman denganku dengan maksud tertentu. Disana saya selalu menangis “Ya ALLAH kenapa semua teman tidak suka denganku apa salahku, aku selalu baik dengan mereka apakah dengan cara ini aku bisa mendapatkan teman yang lebih baik.” Padahal saya di sana tidak kuat, putus asa dengan kelakuan teman-temanku di sanlik semua itu kujalani dengan senang padahal luka itu membuat hatiku sakit dan tidak pernah kulupakan kejadian itu lagi padahal sudah 5 tahun saya mememdam rasa benci itu sampai sekarang ini.
Suasana pagi yang dingin serta di selimuti kabut-kabut putih. Air sungai yang mengalir dari mata air pergunungan membuat suasana hati menjadi senang dan damai serta burung-burung yang berkicauan dan berterbanagan membuat suasana pagi hari indah dan sejuk dan bisa membuat bersemangat
Pagi hari kujalani rutinitas sekolah dengan semangat yang baru. Di sana saya selalu berangkat dengan teman dekatku namanya Siswanti orang tuanya bekerja di dapur bagian memasak untuk santi-santri. Kita selalu berangkat berdua kalau di antara kita ada masalah belajar kita selalu bekerja sama, kita kalau di sekolah selalu bersendau gurau dengan teman yang lain yaitu Adawiyah, Neneng dll.
Kadang kita berdua sehabis pulang sekolah kadang kita main ke perkampuangan kadang kita ke gunung mencari buah cempedak, rambutan dll Kita selalu bersama-sama di waktu senang dan sedih, pulang main kita berdua selalu di marahi sama kakakku.
Sejak itu juga kita berdua pisah entah kemana, saya pinadah sekolah lagi kenaikan kelas 6 MI saya tidak betah saya selalu diejek teman-teman sanlik habis itu saya selalu dimarahin sama kakakku di pukul pakai sapu semua itu saya putus asa. Saya pindah di SD KAL-KUL 3 saya malah di sini tidak suka denganku saya menyesal sekali kenapa saya pindah seharusnya saya sekolah di pondok saja ya saya disini di benci semua kelas.
Setiap liburan datang saya selalu pergi berlibur di bogor hanya saja saya ingin bertemu dengan Siswanti dan teman yang lain saya kangen….. banget sama kalian rasanya saya ingin bertemu. Saya selalu mencari Siswanti dimana ia berada saya selalu bertanya-tanya ke kakak santri atau saudaraku yang sekolah di pesantren “kakak Husnul Siswanti masih ada di pondok” kakaknya menjawab “masih ada di pondok tetapi dia sudah menikah dan dikaruniai anak”. Saya kaget sekali mendengar ucapan itu teryata temanku sudah ada yang menikah dan mempunyai seorang anak saya tidak menyangka semua itu terjadi
Sejak 5 tahun yang lalu dan akhirnya bisa ketemu dengan mereka rasanya senang sekali bisa bertemu kembali meski kita sudah lama kira-kira 5 tahun kita tidak bertemu. Meski semua teman pada berubah penampilan tapi saya masih mengingatnya dan kami semua akhirnya berpelukan dan kita saling memberi kenang-kenangan.
Dan sejak itulah saya punya sahabat sejati meski rintangan telah menghadang tetapi saya terus dan terus untuk bisa mendapatkan sahabat sejati yang selalu menemaniku di saat senang dan sedih. Semua itu kudapatkan di sini di Pondok Darunnajah Cipining Cigudeg Bogor IS THE BEST MY FRIENDS dan akhirnya cerita ini berahir sampai jumpa.